Sahabat, Ana Uhibbukifillah ♥

Assalamu'alaikum warahmatullahhi wabarakatuh.
Kaifa halukum fillah? Rasa macam dah berabad lamanya saya tak update blog kan.
Biasalah kehidupan seorang student kan? Sentiasa sibuk. Bukan sibuk bekerja tapi sibuk study.
Sebenarnya izzah ada sorang sahabat yang baik sangat. Kami kawan sejak sekolah rendah. Pergi 
sekolah sama -sama, rehat sama -sama, buat tugasan sama -sama. Bagai isi dengan kuku lah yang pastinya.
Tapi yang paling sedih bila kami nak masuk secondary school. Ummi dia suruh pergi madrasah, dia nak pergi asal izzah ikut sama. Tapi ummi izzah bukan xnak suruh izzah masuk madrasah, cuma ummi nak izzah masuk madrasah yang ada belajar ilmu hisab juga. Tapi madrasah macam tu cuma ada kat Semenanjung je. Izzah pula tinggal kat Srwk. Ummi izzah xnak lepaskan izzah jauh sangat sebab izzah satu -satunya anak perempuan ummi. Terpaksa lah kami ikut haluan masing -masing masa sekolah menengah ni. Tapi kami still contact. Dan masih saling bersahabat. Izzah dpt banyak kawan baru bila dah melangkah alam remaja. Tak lama lepas tu izzah dapat bestfriend lagi. Tapi bestfriend terbaik tetap masa sekolah rendah dulu lah, Lama kelamaan kami jadi makin rapat. Semua kami buat sama -sama. Tapi nampaknya dia makin berubah sikap bila dia ada kawan baru. Dia selalu marah, mengelak dari izzah. Sampai lah hari ni, kami dah tak rapat langsung. Izzah rasa sedih sangat. Ketahuilah sahabat -sahabatku, ana uhibbukum fillah.

Izzah kongsi sikit ciri -ciri sahabat menurut Imam Ghazali :
  1. Jika kau berbuat baik kepadanya, maka ia juga akan melindungimu;
  2. Jika engkau merapatkan ikatan persahabatan dengannya, maka ia akan membalas balik persahabatanmu itu;
  3. Jika engkau memerlukan pertolongan darinya, maka ia akan berupaya membantu sesuai dengan kemampuannya;
  4. Jika engkau menawarkan berbuat baik kepadanya, maka ia akan menyambut dengan baik;
  5. Jika ia memperoleh suatu kebaikan atau bantuan darimu, maka ia akan menghargai kebaikan itu;
  6. Jika ia melihat sesuatu yang tidak baik dari dirimu, maka ia akan berupaya menutupinya;
  7. Jika engkau meminta sesuatu bantuan darinya, maka ia akan mengusahakannya dengan bersungguh-sungguh;
  8. Jika engkau berdiam diri (kerana malu untuk meminta), maka ia akan menanyakan kesulitan yang kamu hadapi;
  9. Jika bencana datang menimpa dirimu, maka ia akan berbuat sesuatu untuk meringankan kesusahanmu itu;
  10. Jika engkau berkata benar kepadanya, nescaya ia akan membenarkanmu;
  11. Jika engkau merencanakan sesuatu kebaikan, maka dengan senang hati ia akan membantu rencana itu;
  12. Jika kamu berdua sedang berbeza pendapat atau berselisih faham, nescaya ia akan lebih senang mengalah untuk menjaga ukhwah.

Ingatlah saat terakhir kita berada dalam kesulitan atau kesusahan.
-Siapakah yang berada di samping kita?
-Siapakah yang mengasihi kita ketika kita merasa tidak dicintai?
-Siapakah yang tetap bersama kita, bahkan ketika kita tidak mampu memberikan apa-apa?

Itulah SAHABAT KITA (^_~)

> Apakah kita telah memiliki sahabat sejati seperti itu?
> Bukankah lebih baik jika kita introspeksi diri dulu, apakah diri kita sudah layak disebut sebagai sahabat sejati? Wallahu'alam. Wassalam.